SOSIALISASI BANK SAMPAH UNTUK WARGA TAMBAKSARI KIDUL

SOSIALISASI BANK SAMPAH UNTUK WARGA TAMBAKSARI KIDUL

Jum’at, 9 Agustus 2019, Desa Tambaksari Kidul kedatangan narasumber mengenai pengolahan limbah sampah. Endang Setiawan,M.Kom atau yang akrab di panggil bu Endang, adalah seorang dosen dari STIKOM YOS SUDARSO PURWOKERTO. Beliau kami hadirkan sebagai narasumber untuk melakukan sosialisasi mengenai pengolahan limbah sampah untuk warga desa Tambaksari Kidul. Sosialisasi kali ini mempunyai judul yaitu “Sosialisasi BANK SAMPAH”. Sosialisasi berlangsung di aula balai desa tambaksari kidul, dan dimulai pada jam 14.00 WIB.

BANK SAMPAH, adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Kemudian hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ketempat pengepul sampah. Dalam sosialisasi, warga di jelaskan bahwa kita sudah harus memulai untuk diet sampah. Mengapa? Karena sampah rumah tangga kini semakin banyak, namun kita tidak tahu bagaimana mengolah sampah tersebut.

Lalu bagaimana untuk menangani sampah? Narasumber menjelaskan, kita bisa mengolah sampah plastik dan non-organik lainnya untuk di jadikan sebuah kerajinan. Namun kerajinan yang dimaksud adalah kerajinan yang memiliki nilai seni. Kemudian dari kerajinan tersebut bisa kita jual untuk mendapatkan penghasilan. Dari paparan ini, warga terlihat tertarik. Mereka tersadar bahwa limbah plastik bisa di jadikan karya seni yang mahal harganya.

Setelah membahas sampah non-organik seperti limbah plastik, narasumber kini menjelaskan bagaimana mengolah sampah organik. Limbah organik biasanya adalah sisa makanan dari rumah tangga. Limbah organik tentunya memiliki bau yang menyengat bila dibiarkan terlalu lama akibat membusuk. Dari permasalahan ini, narasumber menjelaskan bahwa salah satu penanganannya adalah “Berternak Maggot”. Maggot adalah belatung dari black soldier flys hermetia illucens yang termasuk keluarga lalat. Maggot sendiri sering digunakan sebagai solusi menangani limbah organik.

Narasumber menjelaskan bahwa berternak maggot kini menjadi solusi yang cukup baik untuk menangani limbah organik. Mengapa? Karena maggot akan mengkonsumsi sampah organik. Hal ini tentunya akan bisa menghilangkan bau sampah organik, karena sampah tersebut sudah dimakan oleh maggot. Memang tidak seluruhnya limbah organik ia makan, akan ada sisa limbah tersebut, bersama kotorannya. Namun sisa limbah tersebut sudah dapat menjadi pupuk premium untuk tanaman dan pupuknya tidak akan berbau sama sekali.

Acara sosialisasi ini terbilang sukses, warga yang hadir melebihi dari kuota warga yang sudah di undang. Sebanyak 55 warga yang hadir mewakili setiap RT yang ada di  desa Tambaksari Kidul. Pada saat memasuki sesi tanya jawab, warga juga tergolong interaktif karena mereka tertarik dengan materi yang di sampaikan narasumber. Terutama ibu-ibu PKK, mereka sangat antusias pada saat narasumber menjelaskan contoh dan cara pembuatan kerajinan dari olahan limbah plastik dan limbah sampah non-organik lainnya. Sosialisasi selesai pukul 16.00, di akhir acara narasumber berharap warga bisa lebih baik dalam pengolahan sampah disekitar. Marilah kita sebagai warga negara yang baik, ikut turut serta dalam membuat dunia yang lebih indah, bersih, dan bebas dari polusi demi keberlangsungan hidup kita yang sehat.

Related Posts

Komentar